TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS), meningkatkan kewaspadaan, terhadap kemungkinan adanya rencana teror bom yang ditanam di dalam tubuh pelakunya.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Keamanan Dalam Negeri AS, Janet Napolitano, seperti dikutip dari Channelnewsasia, Rabu (2/5/2012).
Walau belum mengantongi informasi yang cukup mencakup dimana teror itu akan dilangsungkan, namun Janet mengatakan pelaku teror mengubah strategi serangan mereka, yang harus membuat para petugas keamanan harus menjaga kewaspadaan mereka.
Dia menyebutkan kasus "bom pakaian" yang dilakukan oleh seorang warga negara, Nigeria, Umar Farouk Abdulmutallab. Ia mencoba meledakkan sebuah pesawat pada 2009 dengan bahan peledak disembunyikan di celana dalamnya. Menurutnya hal itu merupakan contoh strategi baru yang diadopsi oleh teroris.
Walau belum mengantongi informasi yang cukup mencakup dimana teror itu akan dilangsungkan, namun Janet mengatakan pelaku teror mengubah strategi serangan mereka, yang harus membuat para petugas keamanan harus menjaga kewaspadaan mereka.
Dia menyebutkan kasus "bom pakaian" yang dilakukan oleh seorang warga negara, Nigeria, Umar Farouk Abdulmutallab. Ia mencoba meledakkan sebuah pesawat pada 2009 dengan bahan peledak disembunyikan di celana dalamnya. Menurutnya hal itu merupakan contoh strategi baru yang diadopsi oleh teroris.
"Adalah wajar untuk mengatakan bahwa ada sejumlah cara, yang telah diteliti oleh musuh kita efektif untuk membawa bahan peledak naik ke atas pesawat terbang, seperti kasus bom pakaian dalam," ujarnya kepada wartawan saat tengah berada di Selandia Baru.
"Yang lain tentu, adalah menanamkan bahan peledak di dalam tubuh seseorang. Tapiapakah kita harus memiliki informasi spesifik, bukti yang kuat dari ancaman tersebut? Kami tidak akan mengatakan kami memilikinya, tapi yang penting kita harus waspada terhadap ancaman yang akan kita hadapi ke depan," lanjutnya.
"Yang lain tentu, adalah menanamkan bahan peledak di dalam tubuh seseorang. Tapiapakah kita harus memiliki informasi spesifik, bukti yang kuat dari ancaman tersebut? Kami tidak akan mengatakan kami memilikinya, tapi yang penting kita harus waspada terhadap ancaman yang akan kita hadapi ke depan," lanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar